Selasa, 15 Januari 2008

Reinkarnasi

Time is ticking dan sekarang saya mulai menulis lagi, berceloteh tentang hari-hari yang kujalani atau hanya sekedar menumpahkan semua kata-kata yang berputar-putar dalam labirin otak. Kali ini saya ingin berceloteh tentang sebuah reinkarnasi, benarkah reinkarnasi itu ada dan benar-benar terjadi? Saya sendiri tidak paham benar tentang konsep reinkarnasi, karena mengenai reinkarnasi hanya kuketahui dari cerita-cerita drama di televisi atau cerita komik yang mengangkat tema reinkarnasi sebagai konflik cerita, membuat alur cerita lebih bergelombang. Katanya saat bereinkarnasi entah di suatu masa berikutnya kita akan mengalami dejavu, yaitu saat pikiran dan tubuh kita tiba-tiba bereaksi mengingat sesuatu seolah-olah sebelumnya situasi yang sama persis pernah terjadi.

Menurutku tidak ada yang sama persis di dunia ini. Bahkan kembar siam sekali pun masih ada sedikit perbedaannya, suatu situasi pun pasti tidak benar-benar 100% sama persis. Absolute sempurna hanya milik sang Pencipta yang Maha Agung, 100% persis sempurna dan sama hanya kehendak Tuhan, namun Tuhan bekerja dengan bijak dan cara yang unik. Manusia tidak diijinkan menembus tahap metafisis Illahi, hanya sekedar menyentuh saja. Ini hanya celotehan diri semata, memuntahkan pikiran dalam labirin otak….mungkin orang cerdas dan pintar akan membahas fenomena ini dari sudut lain, filsafat, teologi, sejarah dll. Berhubung saya sendiri tidak sampai otaknya ke hal-hal berat semacam itu jadikanlah ini semacam asas praduga tak bersalah tentang satu fenomena.

Kembali berandai-andai, kita bermain-main sejenak dengan angan-angan kita untuk menjadi diri kita dalam bentuk lain yaitu saat bereinkarnasi. Ich liebe mich atau I love myself, I love me just the way I am. Namun bila kita diberi kesempatan memilih untuk menjadi diri kita yang lain, pribadi macam apa yang kau inginkan? Pada dasarnya manusia tidak pernah puas akan segala hal. Kalau saya pribadi ingin merasakan bereinkarnasi menjadi sebuah buku yang bisa mempengaruhi pola pikir dan memberi kontribusi untuk pembaca, bagaimana reaksi pembaca saat saya menjadi buku yang kocak, buku yang sedih atau buku yang menegangkan. Lembar demi lembar bagian tubuhku di baca dan diserap informasinya…haha dasar saya pemimpi, tapi manusia hidup dari impiannya bukan?

Asalkan saja jangan mengaku diri sebagai reinkarnasi dari Rasulullah SAW seperti yang terjadi baru-baru ini. Astagfirullah, semakin banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai titisan atau reinkarnasi Rasulullah SAW. Orang-orang sudah semakin tak waras, dan semakin hari kita semakin terbiasa dengan ketidakwarasan itu. Contoh kecil, setiap siang berita menyiarkan perkara kriminal yang berujung pembunuhan, mayat korban disorot di Televisi tanpa sensor. Saya sendiri ngeri kok tega sekali pembunuhnya menghilangkan nyawa manusia dengan mudahnya dan lebih tega lagi televisi yang mengekspos mayat korban tanpa sensor disaksikan mungkin ribuan atau jutaan pemirsa yang menonton berita itu!! Lama kelamaan hal semacam itu bisa menjadi pembiasaan terhadap penonton, dan hanya menjadi sekedar pembunuhan yang tampak di Televisi. Sebuah kejadian pembunuhan menjadi kebiasaan! seolah nyawa manusia sudah tidak ada harganya! Sepupuku bilang “hanya manusia yang bisa begitu”

Oke kembali ke masalah pengandaian bila saya bisa bereinkarnasi kalau boleh memilih ingin coba merasakan seperti burung yang bisa terbang jauhhhhh…mengepak sayap dengan santai atau menukik dengan tajam bak seekor elang, melihat segalanya di Tanah dari atas awan, pasti akan sangat mengasyikan, karena pasti berbeda rasanya terbang bebas seperti burung dengan terbang naik pesawat atau flying fox . Burung-burung pasti tidak pernah memikirkan hal-hal sekompleks manusia. Wir sind halt so!! Haha semakin tak kuketahui arah pembicaraan ini mari kita sudahi pembahasan ini, pada akhirnya saya memilih menjadi diri saya sendiri, seberat apa pun hidup yang saya jalani, namun dengan segala hal yang saya miliki kini benar-benar bersyukur saya menjadi diri sendiri, manusia terkadang lupa bersyukur dan tenggelam dalam penderitaan sendiri…kalau anda sendiri ingin bereinkarnasi menjadi apa?

Biene_maja
Freitag, Januar 2008

Tidak ada komentar: