Kamis, 17 Januari 2008

Berbagi impian

Suatu hari setelah selesai jam mengajar privat saya mengobrol-ngobrol ringan dengan istri dari murid saya, murid les privat saya sudah menikah. Mereka pasangan muda yang telah menikah selama empat tahun. Saya terlibat pembicaraan mengenai impian dan angan-angan masa muda dan bagaimana pencapaian impian kita itu. Walaupun mereka masih muda namun saya cukup kagum dengan prinsip hidup mereka, bersinergi dan toleransi dalam berumah tangga. Beberapa hal penting saya dapatkan dari hasil obrol-obrol ringan bersama sang istri, pada akhirnya ia bercerita banyak tentang awal perjumpaan mereka hingga akhirnya menikah dan hingga kini telah mengarungi rumah tangga selama 4 tahun. Untuk pasangan muda seperti mereka saya pikir mereka hebat, sudah berhasil mencapai beberapa target dengan melalui masa-masa kritis.

Mereka memulai semua dari nol, hingga kini sudah memiliki rumah sendiri dan dua kendaraan pribadi. Dikatakan penghasilan setaraf manager tidak juga namun konsistensi dan komitmen mereka begitu kuat hingga akhirnya dalam 4 tahun mereka sudah cukup mapan. Sang istri bilang pada saya, “ pasti mba mengira kita ini bisa meraih semua ini karena memang dasarnya kami dari keluarga berada atau dapat warisan, hemh tidak!! semua orang di kantor bilang kami dapat warisan. Semua murni hasil jerih payah dan kristalisasi keringat.” Kebahagiaan memang tidak dapat diukur dari materi, tapi mereka terlihat bahagia, mereka selalu terlihat seperti pengantin baru karena mereka merintis semua dengan jerih payah, bersakit-sakit dahulu kemudian baru bersenang-senang. Rasa senang mendapatkan sesuatu setelah melalui proses sulit itu yang tidak akan pernah tergantikan dan terbayarkan oleh apa pun. Vitamin baru yang bisa kuserap….

Saya menceritakan beberapa impian dan angan-angan beberapa tahun kedepan, banyak masukan positif yang saya dapatkan. Setidaknya berbagi impian dengan seseorang atau teman-teman terdekat dapat membuat kita semakin kuat, karena secara tidak langsung ada sedikit dukungan yang menjadi kompor spirit kita. Saat itu saya banyak mendengar cerita mereka…teguh, kerja keras kunci mereka dan “stop complaining”. Sebenarnya bukan pertama kali saya mendengar tips-tips semacam itu, saya tahu dari buku-buku, biografi orang-orang sukses, kisah rasul dan sahabat. Namun terkadang kita manusia harus selalu diingatkan, dan diingatkan melalui true story dari orang yang mengalaminya langsung brecerita di depan mata lebih mengena. Saya juga selalu di ceritakan oleh seorang ayah yang selalu menyemangati dengan kisah-kisah pengalaman hidupnya semasa muda, mendorong saya untuk jangan pernah merasa puas di satu titik ketika kita mencapai sebuah kesuksesan, berusaha untuk menjadi lebih baik, karena itulah seni hidup.

Makanya saya sangat beruntung mengenal orang-orang yang berpikiran terbuka dan positif, secara tidak langsung perlahan membentuk pola pikir bahwa tidak ada yang tidak mungkin bila kita mau berjuang. Terdengar mudah diucapkan, namun bila kita hanya memikirkannya saja maka kita akan berhenti di satu tempat. Jatuh itu biasa yang penting kita setelahnya akan lebih kuat untuk bangkit dan berjalan….orang yang pernah jatuh tidak akan pernah khawatir dan kaget bila suatu waktu jatuh namun hati-hati dengan orang yang tidak pernah jatuh, ia akan merasa kaget, mungkin shock bila seumur hidup tak tahu rasanya sakit dan jatuh.

“Inna ma’al usri yusran” sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan (QS, Al-Insyirah, 94:6). Di balik rasa sakit ada rasa senang….setelah mengalami obrolan dengan pasangan muda tersebut, malam hari saya mengobrol dengan sahabat saya, yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri. Kami berbagi cerita dan impian, saling menguatkan….satu titik sahabat saya sedang sangat tidak percaya diri sekali dan satu titik saya bingung dengan apakah sikap saya salah? Tapi teman terbaik adalah teman yang selalu mengingatkan, selalu mengatakan kebenaran walau pahit. Itu yang kupelajari dari persahabatan saya dengan sahabat-sahabat saya. Kami tidak rutin bertemu, tapi selalu mengerti dan ikatan batin itu selalu ada. Can’t imagine my life without them…orang-orang yang juga membentuk karakter saya.

Pada tulisan ini saya senang bila bisa berbagi pengalaman dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi untuk berbagi impian atau mungkin menginspirasi saya akan sebuah impian. Bagaimana dengan impian anda?

Biene_maja,
Donnerstag, den 17.01.2008

Tidak ada komentar: