Senin, 30 Juni 2008

Human Milestone: Growing..Up..Up…Bump!!



Pertunjukan besar akhir tahun dari KB-TK Permata Ayah Bunda dan SD-SMP Cendekia Muda tanggal 29 juni 2008 kemarin Alhamdulillah berlangsung dengan lancar, Teater Tertutup Dago Tea House Bandung dipenuhi penonton. Bentuk pertunjukan ini dikemas dalam bentuk drama musikal, dan diperankan oleh seluruh siswa siswi dari Playgroup hingga SMP. Kisah drama musikal tersebut merupakan sebuah perenungan perjalanan hidup seorang tokoh yang merepresentasikan tahapan perjalanan hidup manusia seperti dalam Q.S,Al-Hajj:5

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah , kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian ( dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antar kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Q.S,Al-Hajj:5)

Ayat ini menyiratkan bahwa adalah mudah bagi Allah untuk membangkitkan manusia untuk kemudian dihitung amalannya karena tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia yang demikian kompleks saja pun mudah bagi-Nya. Pertunjukan ini merupakan sebuah ilustrasi fase kehidupan manusia melalui siklus kehidupan yang sudah tetap dari anak-anak dan akan kembali menjadi seperti anak-anak melalui perubahan fisik dan psikologis yang telah Allah tetapkan.
Beberapa degan Human Milestone yang ditampilkan di pertunjukan tersebut adalah:

Adegan Rahim, yaitu adegan di dalam rahim ketika sang anak memberikan tendangan ringan pada sang Ibu, sang anak memperlihatkan keberadaannya. Kemudian setelah sembilan bulan, tibalah saat kelahiran. Saatnya kehidupan baru dimulai, disambut dengan doa dan harapan. Adegan ini diperankan oleh anak-anak SD yang diselimuti placenta (kain putih) kemudian dilahirkan.

Adegan Bayi, bayi mungil membutuhkan kenyamanan maksimal tanpa syarat untuk dapat percaya diri, percaya pada orang lain dan percaya pada lingkungan, adegan ini diperankan oleh anak-anak playgroup berupa tarian ritmik.

Adegan Balita, usia tumbuh kembang, mengeksplor banyak hal dan melakukannya berulang kali. Bermain air, berlari-lari, dan berlompatan adalah caranya berkomunikasi dalam mengenal lingkungannya.adegan ini diperankan oleh anak-anak TK berupa tarian ritmik yang menggemaskan.

Adegan Anak, masa kanak usia sekolah, mereka belajar di sekolah, belajar mengaji, belajar berempati. Adegan ini diperankan oleh anak-anak SD dan TK bercerita tentang mereka yang sedang bermain permainan daerah dengan sedikit atraksi dan tarian, kemudian hari sudah sore mereka belajar mengaji dengan tarian ritmik dan menyanyi kemudian mereka membalas budi guru ngaji dengan mengambilkan air dan kayu bakar dlaam bentuk tarian ritmik.

Adegan Remaja Awal, masa baligh, masanya mengolah dan mengembangkan kepribadian serta mencoba hal yang menantang. Meluncur menuju kedewasaan, meluncur...dan meluncur...adegan ini digambarkan dengan sekelompok anak yang sedang bermain sepatu roda dengan tarian ritmik.

Adegan Remaja Akhir, mulai mempersiapkan masa depan berpikir mengenai potensi apa yang mereka miliki, memilih bidang apa yang cocok dengan dirinya.

Adegan Dewasa Awal, sampai pada titik bertanya ”mau jadi apa aku?”. ”Apa rencanaku selanjutnya untuk menjalani hidup?”. disini digambarkan adegan seorang anak yang pergi meninggalkan tanah air untuk mengembangkan kemampuan dan karir.

Adegan Dewasa (Mapan), mulai tumbuh merepresentasikan kemapanan, pengalaman, diatas potensi yang dimiliki . waktu yang tepat untuk bisa mengawali komitmen dengan orang lain dan menentukan sikap untuk bisa berdiri sendiri dan berkembang. Karyanya mulai dihargai dan diakui, menjadi buah yang manis dari perjalanan hidupnya...bi idzni Rabbihi...dengan seizin-Nya.

Up..growing up...Tumbuh dan tumbuh mencapai titik tertinggi dari kehidupannua dan Bump...lintasan kehidupannya akan bergerak turun.

” Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian dia menjadikan kamu setelah keadaaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu setelah kuat itu menjadi lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa” (Q.S.Ar-Rum:54)


Adegan Dewasa (Kematangan), yang dicari adalah kepuasan dalam produktivitas pada karir, keluarga, dan sebagai anak bangsa. Menjadi seseorang yang berada di puncak. Adegan ini diperankan oleh beberapa orang guru dengan kostum jenderal, lelaki berjas dan polisi dalambentuk siluet.

Adegan perenungan, sunatullah setelah muda menjadi tua dan bersiap menghadapi kehilangan. Waktunya berkemas diri, bersiap mempertanggung jawabkan semua hal yang pernah dilakukan dihadapan Sang Penguasa Alam Semesta. Merupakan adegan di Madang masyhar ketika semua amal diperhitungkan oleh-Nya. Adegan ini diperankan oleh siswa siswi dalam bentuk siluet.

Dan setelah perhitungan amal di Padang Mashyar manusia akan dibagi menjadi tiga golongan, Golongan kanan yaitu orang-orang yang bertakwa dan beramal sholeh akan menerima catatan kitabnya dari tangn kanan. Dana golongan kiri yaitu orang-orang kafir akan menerima catatan kitabnya dari tangan kiri. Dan golongan orang-orang terdahulu, yang paling duluan beriman, yang paling dekat kepada Allah, mereka yang akan masuk surga paling dahulu.

” Apabila terjadi hari kiamat. Terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga kenikmatan.” (Q.S. Al-Waqi’ah:1-12)


Semoga tampilan pertunjukan ini dapat diambil hikmah dan pelajaran oleh semua orang. Sudah sampai tahap manakah kehidupan yang sudah kita jalani? baiknya kontemplasi dan perenungan selalu dilakukan, mereview segala tindakan kita dan berusaha untuk selalu menjadi seseorang yang baik dihadapan Allah. Wallahualambishawab...

Biene_maja
Montag, den 30.06.2008

The Last Day with Kryptonites…..

Setiap perjumpaan ada perpisahan…tak bisa dipungkiri dalam hal ini selalu sebuah perpisahan yang diawali pertemuan yang baik akan membuat hati sedih. The last day with kryptonites akan selalu tertanam dalam hati…bukan berat melepas mereka yang perlahan menjadi lebih dewasa, hanya haru akan segala yang pernah dilewati bersama si mungil-mungil itu. Bagaiman melihat mereka berproses menjadi anak-anak yang manis di akhir tahun.

Saat bagi raport kryptonites, the Teachers give them some reward dan beberapa kenang-kenangan, kami membuat goodie bag dari karet berwarna-warni yang dijahit dan diberi hiasan yang kami isi dengan raport dan semua worksheet mereka selama semester terakhir. The good news kelas krypton juara beberapa lomba saat special day akhir semester kemarin. Semakin haru melihat kekompakan mereka, juara lomba membuat rumah, juara menyaring pasir dan juara estafet bata. Untuk pertandingan kelas satu predikat juara dibabat habis oleh kryptonites.

Hadiahnya juga lucu yaitu satu pot tanaman “lidah mertua” atau sancifera, tanaman ini berfungsi sebagai penyaring udara dan penetralisir udara. Serta dua boks snack richeese which is my favourite too….anak-anak itu luar biasa gembira. Sebenarnya bukan the last day dengan mereka masih ada pertunjukkan besar akhir tahun perpisahan kelas di Teater Dago Tea House. Hari itu menjadi hari terakhir membimbing mereka, kryptonites 0708 will always be in my heart.

Biene_maja
Montag, 30.06.2008

Minggu, 22 Juni 2008

Nurani

Ada detik dalam hening
Seolah sesuatu berbisik
Tepat dekat telinga
Atau mungkin suara bisikan nurani
Belakangan nurani rajin berbicara
Berdenging di telinga
Adakah nuraniku yang bernyanyi
Dan kuikuti saja nyanyian itu...
Beri aku sedikit waktu
Dan waktu akan menjawab
Semua tanya nurani
Wahai Tuhan yang maha membolak-balikan hati,
Luruskanlah selalu hati hamba
Selalu di jalan-Mu
Selalu dalam bimbingan-Mu

Biene_maja
Sonntag, den 22.06.2008

Kuriak’s Day

Satu semester berlalu,murid-murid kelas 1 krypton berhasil melalui UAS dengan lancar, hanya beberapa anak saja yang perlu melakukan remedial test. Special day biasa dilakukan diwaktu masa-masa setelah UAS dan Remedial, tema special day kali ini adalah Kuriak’s day. Campuran bahasa sunda dan inggris, kuriak itu bahasa sunda yang dalam bahasa artinya membangun rumah atau renovasi rumah. Ide special day kali ini terinspirasi karena di sekolah sendiri sedang membangun kelas baru.

Bukan berarti anak-anak membangun kelas baru, hanya games kecil-kecilan yang membutuhkan ketangkasan dan team-work. Di kuriak’s day semua murid laki-laki dan guru-guru laki-laki berubah panggilan menjadi ”mang” dan anak perempuan serta guru perempuan menjadi ”bibi”, itu hanya sekedar untuk mempererat ikatan saat games dan kegiatan berlangsung.

Ada tiga macam games yaitu mengayak pasir, estafet batu bata dan membangun rumah dari bata yang di estafet. Mengayak pasir dilakukan estafet juga ada yang bertugas menyekop pasir, membawa pasir dengan ember, mengayak pasir dan terakhir membawa hasil ayakan/saringan pasir ke sebuah tempat penampungan. Kelompok yang paling cepat dan banyak mengumpulkan hasil ayakan pasir akan menang.



Yang menarik saat estafet batu bata, ada beberapa anak yang bertugas menyimpan bata hasil estafet dengan melemparnya begitu saja, akhirnya bata pecah dan tentu saja tidak akan dihitung oleh tim juri. Murid kelas krypton sendiri cukup kreatif mereka menyusun bata dalam bentuk piramid, setidaknya kalau tidak menang dari segi cuantiĆ­tas pengumpulan bata tapi menang di segi artistik hehehe.

Games terakhir membangun rumah dengan menggunakan bata, setiap kelompok diberi gambar rancangan rumah dan dua buah triplek sebagai atap. Di kelompok kelas krypton sendiri ada satu anak yang menjadi arsitek sekaligus mandor untuk teman-temannya. Dia mengamati gambar rancangan dengan wajah berkerut-kerut lalu beberapa menit kemudian wajahnya cerah seolah mendapat lampu bohlam ilham di atas kepalanya. Untuk anak kelas satu daya analisisnya cukup mengagumkan, sementara tim kelompok kelas lain berdebat soal jumlah bata. Kelas satu krypton dengan diarsiteki dan dimandori satu anak kompak bekerja sama dengan teman-temannya membangun satu rumah dari bata. Oke mereka benar-benar menerapkan pelajaran sosial yang diberikan dikelas tentang rumah sehat minimal ada jendela dan pintu, mereka berhasil membuat rumah berjendela, berpintu, dan berhalaman belakang. Terharu dan senang melihat hasil tim kelas satu krypton, sementara beberapa bangunan rumah tim kelompok lain tanpa jendela dan pintu.



Lucu dan gemas melihat mereka begitu bersemangat di rangkaian acara kuriak’s day...another day that cheer me up is when i see their laugh and smiley face ;)

Sonntag, den 22.06.2008

The right way to choose…..




Percaya pada Qada dan Qadar….kita ikhtiar dan Allah akan menentukan. Do the best and let God take the rest. Allah memang menjanjikan, yang berusaha akan diberi yang terbaik untuknya. Allah memberikan yang dibutuhkan hamba-Nya bukan yang diinginkan hamba-Nya. Saat tiba-tiba sebuah pilihan penting dihadapkan pada dirimu dan kamu merasa belum cukup siap untuk melaluinya apa yang akan kau lakukan?....mundur dan menyiapkan diri dahulu hingga siap atau maju dan mengambil segala resiko beserta segala konsekuensinya?percaya akan takdir bahwa pada akhirnya manusia tidak bisa menentukan hasil akhir dari sesuatu. Memprediksi hasil akhir dengan strategi mungkin iya....tapi hasil akhirnya sendiri tidak bisa ditentukan akurat 100%. Wallahualam....

Biene_maja
Sonntag, june 2008

Our Assembly’s day: Spring in Japan

Kelas 1-Krypton, kelas dimana aku menjadi guru kelas….terdiri dari 22 orang murid yang lucu dan cerdas…they are so cute and nice. Tema pelajaran kelas satu semester dua ini adalah mengenai jepang. Jadi setiap mata pelajaran dihubungkan dengan tema tersebut…untuk mata pelajaran sosial, maka diambil tema budaya jepang…dan penanaman contoh kedisplinan dalam berbagai hal dari negara jepang serta kebiasaan-kebiasaan. Pengemasan sesuai kompetensi murid-murid bagaimana budaya mempengaruhi kebiasaan sebuah Negara.

Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup lebih ditekankan pada 3R…reduce, reuse and recycle. Bagaimana menjadikan sampah sebagai sahabat kita melalui penanaman 3R. Disini active learning and discovery learning sangatlah penting untuk menstimulasi perkembangan murid. Alhamdulillah untuk ukuran se-usia mereka (6-7 tahun) betapa cerdas dan kritisnya mereka terhadap berbagai hal. Anak-anak itu tidak pernah ragu bertanya setiap diberi kesempatan bertanya.



Assembly kelas krypton kali ini kami mengambil tema spring in Japan, mengaplikasikan semua pengetahuan tentang jepang yang pernah diberikan di kelas dalam bentuk pertunjukkan singkat yang berdurasi setengah jam dihadapan murid-murid kelas lainnya, guru-guru, kepala sekolah, pemilik yayasan dan orang tua murid kelas 1-krypton. Guru kelas dan guru pendamping melatih anak-anak untuk assembly hanya dalam 2 hari itu pun di sela-sela jam pelajaran, Alhamdulillah mereka sangat kooperatif dan cepat menghapal percakapan dan lagu-lagu yang sebagian kami sisipi bahasa jepang.

Alur cerita yang kami ambil adalah kegiatan musim semi di jepang, berawal dari adegan O-Hanami yaitu saat musim semi di Jepang, anak-anak berakting sedang piknik dibawah pohon sakura sambil menikmatii es sakura dan pisang coklat. Ada beberapa percakapan dalam bahasa jepang yaitu sapaan singkat, mereka dapat melafalkan dengan baik dan lancar padahal tidak ada pelajaran bahasa Jepang di sekolah. Saya sendiri terharu sekali melihat penampilan mereka.

Adegan berikutnya adalah Reduce, yaitu adegan akting 4 orang anak laki-laki, ceritanya ada yang naik sepeda (zulfan) dan naik mobil (Fathan –jadi supir- dan Shiddiq –anak yang diantar pergi-), mobilnya sendiri terbuat dari kardus yang di modifikasi seperti mobil. Anak yang naik sepeda mengingatkan temannya yang naik mobil untuk naik sepeda, atau jalan kaki saja, kan jarak ke tempat tujuannya dekat. Lucu sekali melihat akting mereka.



Reuse menjadi adegan ketiga, diperankan oleh dua orang anak berpakaian kimono (Salma dan Annisa) berakting adegan saling memberi sesuatu dengan menggunakan kain hantaran, bukan dengan kantong plastik, kemudian ada Kiki dan Yasmine berpakaian kimono akan berbelanja ke supermarket, Kiki mengingatkan yasmine kok tidak membawa kantong belanjaan sendiri yang biasanya terbuat dari kain sehingga bisa digunakan berulang kali, Yasmine menganggap bahwa lebih praktis pakai kantong plastik dari toko saja. Pada adegan tersebut kiki mengingatkan yasmine akan dampak penggunaan plastik bagi lingkungan. Mereka lupa beberapa percakapan, dengan polosnya berkata…”ya ampun aku lupa!!ngomong apa ya berikutnya?” kata kiki akhirnya terjadi percakapan natural di depan penonton antara yasmine dan kiki, lucu sekali dan mengundang tawa dari penonton.


Adegan ke-empat yaitu recycle menceritakan dua anak laki-laki sedang bermain baseball (Akmal dan Zulfan), tiba-tiba stick baseball Akmal patah, ketika stick tersebut hendak dibuang, temannya mengingatkan bahwa barang itu bisa di daur ulang. Berikutnya di panggung muncul Azien (salah satu murid paling aktif di kelas) berinteraksi dengan penonton bertanya kira-kira bisa di daur ulang jadi apa barang-barang yang ia tunjukkan. Penonton menebak beberapa jawaban, Azien memasukkan barang-barang bekas ke dalam kotak (yang ceritanya mesin pendaur ulang) dan salah satu anak yang berdiam diri di dalam kotak (Ibrahim) menyerahkan barang jadi hasil daur ulang, hanya terlihat tangannya saja…stick baseball menjadi sumpit, botol plastik bisa menjadi pakaian dan celana.

Adegan terakhir yaitu Kodomo-Nohi atau festival anak laki-laki di jepang saat musim semi. Anak laki-laki bermain koinobori (layang-layangan yang berbentuk ikan koi). Seluruh anak-laki-laki kelas krypton berakting main layang-layang di panggung sambil bernyanyi lagu tentang koinobori dalam bahasa jepang. Sementara itu seluruh anak perempuan kelas krypton membuat barisan seperti paduan suara ikut bernyanyi dan menari.


Dari keseluruhan penampilan anak-anak itu rasa haru dan senang melihat betapa lucu dan hebatnya penampilan mereka, hasil berlatih dua hari dan antusiasme mereka selama latihan hingga pertunjukkan membuat saya sebagai bagian dari mereka, yang ikut membantu melatih mereka, menyiapkan kostum bersama guru lain dan mendekorasi setting panggung serta menyiapkan property bersama guru kelas utama dan guru pendamping sangat terharu. Bisa dibilang sukses!!


Mereka berhasil melaluinya, masih ada pertunjukkan besar akhir tahun…saat ini mereka berlatih dengan antusias, saya menikmati proses ini bersama mereka, tawa polos dan tubuh mungil mereka yang merangkulku saat gembira. Akan ada cerita berikutnya tentang pertunjukkan besar nanti.. :-) tunggu saja.

Biene_maja
Sonntag, june 2008

Minggu, 08 Juni 2008

Think Globally Act Locally

Hal kecil berdampak besar, bermula dari masing-masing individu. Semakin sedih lihat semakin hari di jalanan, di trotoar banyak sampah dari mulai yang kecil sampai yang menunmpuk….saya seringkali dibilang tong sampah berjalan. Setiap saya berpergian dan mau membuang sampah (bungkus permen, tissue, bungkus2 plastik) tidak menemukan tempat sampah tentu tas saya menjadi penyimpan sementara sampah itu sampai benar-benar menemukan tempat sampah. Terlalu tega untuk membuang sampah yang menjadi tanggung jawab kita begitu saja ke jalan. Bukan sok bersih tapi toh awal sehat dari bersih kan? Kenapa juga kita tidak mau bertanggung jawab dengan sampah kita sendiri, yah yang kecil-kecil saja lah yang sering kita lakukan. Misalnya beli snack makan, habis nonton yah jangan ditinggal di kursi tapi bawa dan buang sendiri ke tempat sampah jangan nunggu ada yang ngambilin.

Ada yang bilang ntar juga ada tukang sampah...lah mengapa tidak dimulai dari diri kita sendiri untuk mulai merasa bertanggung jawab atas sampah hasil kita. Jadi ingat waktu kecil dulu di sekolah ada pelajaran PMP alias pendidikan moral pancasila yang mana setiap ulangan umum pasti ada pertanyaan contoh tindakan baik nah hampir dipastikan dari beberapa jawaban bermoral baik pasti ada jawaban....membuang sampah pada tempatnya. Nah loh kok bagus di atas kertas tapi ko buruk di aplikasi, no comment dulu untuk aspek yang lebih luas yang terpenting sekarang disini memulai dari hal kecil, biasakan diri untuk merasa tabu membuang sampah kecil begitu saja...walaupun kecil sampahnya kan tetap sampah.

Kalau kita belum mampu memungut sampah kecil yang ada depan mata kita dan membuangnya walaupun itu bukan sampah hasil perbuatan kita...yah buanglah sampah pada tempatnya yang bernama tempat sampah, bukan di selokan, trotoar, jalanan, atau pot tanaman hias di trotoar. Kalau tidak ketemu tempat sampah pegang dulu sampai ketemu tong sampah.....mau kan punya kota bersih atau negara bersih tanpa sampah terilhat dijalanan macam singapura, hongkong, eropa.....yah kita contoh yang baik-baik dari banyak hal. Yuk rame-rame buang sampah pada tempatnya, ehm...nah dinas pemkot, tata kota, atau dinas kebersihan yuk ”wayahna” merogoh kocek ”kas kota” untuk penyediaan tong sampah lebih banyak di tempat publik. Think globally act locally...small things big effect ;).

Biene_maja
Sonntag, den 08.06.2008

Opini

Sudut pandang setiap orang dalam berpikir berbeda, karena kita bukan mahluk yang seragam, setiap individu dengan segala kekurangan dan kelebihan memiliki keunikan tersendiri. Kita bisa menyeragamkan pakaian seragam di sekolah tapi bisakah menyeragamkan pemikiran setiap orang agar sama persis? Jawaban=Tidak. Manusia dianugerahi akal dan pikiran, ada dinamika pemikran. Bahkan kembar identik sekalipun punya perspektif berbeda dalam berpikir.

Bagaimana dengan bijak menyingkapi perspektif yang berbeda dalam menyingkapi sebuah kasus atau fenomena kupikir merupakan satu hal penting yang harus benar-benar diingat dan diterapkan. Ketidakseragaman menjadikan dinamika sosial lebih lengkap dan saling melengkapi, ada penyeimbang antara satu dan lainnya. Manusia tidak sempurna, kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa.

Terkadang kita seringkali berharap orang berbuat sesuai dengan tindakan yang kita inginkan, sesuai standar ideal dalam benak kita.....selamat menunggu lama!!! Berharap orang lain berbuat seperti yang kita inginkan sepenuhnya adalah sebuah kemustahilan, yang terpenting berlapang dada dengan segala kelebihan dan kekurangan orang lain.
Mungkin sering manusia hidup terjebak dalam standar hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi orang lain. Ketika opini menjadi barometer pen-judge-an karakter seseorang atau kelompok, maka selalu akan hidup dengan subur “harapan agar orang berbuat sesuai dengan keinginan”.

Hal tersebut mungkin menyerang anda ataupun saya. Fenomena yang marak terjadi belakangan ini –berbagai konflik sosial, politik dan agama- mungkin berakar dari konsep “harapan agar orang berbuat sesuai dengan keinginan” tanpa dibarengi lapang dada untuk menerima perbedaan dan dinamika. Ataukah semakin hari kesabaran publik semakin terkikis karena berbagai faktor, sabar bukan berarti diam, tapi sikap sabar dalam berusaha, bertindak, berdialog, bersinergi...... opini dan perspektif yang buruk jadikan sebuah koreksi untuk sang individu, bukan jadi pen-judge-an. Dewasa adalah pilihan dan tua itu pasti....saya, dan anda pembaca tulisan ini semoga memilih untuk menjadi dewasa dalam arti bijak. Bebas untuk berpikir namun bijak dalam bertindak....

Biene_maja
Sonntag, 08.06.2008