Kenapa judulnya harus
begitu?apa gara gara terinspirasi tag line AADC? Nope bukan itu….hanya saja
blogwalking di blog sendiri apalagi membaca tulisan sendiri yang ditulis 5
tahun yang lalu cukup membuat diri ini tertarik oleh mesin waktu dan tenggelam
dalam zona memori. Zona memori ini sebagian membuat tersenyum, mesem-mesem atau
bahkan tertegun berasa kena tamparan kuat. Satu hal yang menjadi tamparan
adalah pada masa itu betapa tulisan tulisan saya sebagian besar berisi tawa, semangat, harapan, dan pikiran positif
tentang pencapaian impian.
Lalu saya pun tertegun……….ada
apa dengan diri ini? kemana impian dan harapan yang dulu menggebu? Seolah kini
sudah terkikis waktu, tersapu hujan oleh kenyataan hidup. Ah lagi lagi saya
menyalahkan realita hidup. Mengapa manusia seringkali semakin tua menjadi
sinis, mudah mengeluh, lupa menghargai hal-hal kecil dalam hidup <==== those
negatives things really happen to me lately. Lupakah saya untuk tertawa,
semangat, penuh harapan untuk setiap impian? Bukan tapi mungkin saya yang lupa
mencintai diri sendiri dengan cara memberi hadiah untuk diri sendiri. Mulai hari ini saya akan menyusun lagi daftar
impian, rencana, harapan. Meskipun semua hal memang atas ijin Allah SWT yang
Maha Kuasa namun ternyata merancang cita cita memberi energi khusus untuk diri
ini yang tidak bisa digambarkan rasanya.
Beberapa
lama berasa hanya menjalani hidup sekedarnya karena saya dan suami kehilangan
mimpi kami. Seolah kata menjadi sangat mahal untuk kami ungkapkan satu sama
lain karena hati yang kerap kali patah melihat garis satu pada test pack.
Perlahan kami mulai ikhlas dan menyadari bahwa itu hak prerogative yang Maha
Kuasa dan tak ada kata putus asa untuk terus berharap dan berusaha.
Lalu
kami bertahap mencoba merajut mimpi kami yaitu memulai membeli sebuah rumah dan
berakhir tidak sesuai rencana. Rumah tak jadi dan uang dibawa lari entah kemana
oleh sang oknum developer. Sedih dan kesal sudah pasti karena kami hanya
manusia biasa. Namun dibalik semua itu kami mendapatkan pelajaran berharga
sekali.
Spontanitas
kami pun memperpanjang paspor lagi….dan entah kenapa kami berdua begitu
bersemangat dengan proses urusan administrasi paspor yang nun jauh di Karawang.
Kami menikmati perjalanan proses urusan paspor, belok kuliner sate maranggi,
saling mentertawai kebodohan yang kami buat. Meskipun tidak tahu akan dipakai
kemana paspor itu namun rencana rencana mulai kami susun. Tempat tempat di
belahan dunia yang ingin kami singgahi, kunjungi, itinerary, survey hotel,
pesawat dan terhenti saat melihat saldo dalam buku tabungan kami kemudian tertawa
bersama lagi dengan berkata: Sekarang masih mahal tapi bulan depan sudah murah
untuk kita.
Kusadari…..mimpi
membuat nyawa dan ruhku kembali. Kembali bersemangat menjalani hari, kembali
bersemangat melewati hari-hari lelah bekerja karena kami punya tujuan. Kami
menyadari bahwa roda akan selalu berputar….kini kami sedang berjuang memulai
kembali mimpi…..hidup dalam mimpi….dan berjuang mewujudkan mimpi itu. Bismillah
kami akan berjuang untuk merentangkan sayap bersama saling melengkapi….
Unsere Zimmer Juli 2018