Minggu, 09 Desember 2007

Ich schau dir in die Augen

vom Blick getroffen...
was mir fehlt
das ist jenes ich
das du siehst
und was dir fehlt
das bist du
den ich sehe
ich schau dir in die Augen


biene_maja
Montag, den 10.12.'07

Kamis, 29 November 2007

Pesan singkat di pagi hari


Pagi ini terbangun oleh sebuah pesan pendek di layar handphone dari seorang kawan, mengucapkan selamat pagi disertai doa agar hari ini lebih baik dari kemarin. Sebuah suntikan semangat di pagi hari untuk menjalani hari ini. Menyadari betapa kita tidak mampu hidup sendirian, betapa manusia harus bersosialisasi, betapa manusia butuh orang lain untuk melengkapi hidupnya. Salah satu diantaranya adalah teman baik yang selalu mengerti kita, menyemangati kita. Setelah membaca pesan singkat itu betapa aku bersyukur bahwa ALLAH SWT mengkaruniai teman-teman yang baik dan mengerti aku, teman-teman yang perhatian dan selalu mendoakan aku. Ada bagian kata-kata dari salah satu buku pengarang favorite-ku yang paling kusukai tentang makna sebuah pertemanan:

" seorang ksatria cahaya tahu bahwa banyak hal harus disyukurinya. Dalam perjuangannya dia dibantu para malaikat, kekuatan langit menaruh segala sesuatu pada tempatnya, sehingga dia bisa memberikan yang terbaik. Itu sebabnya pada waktu matahari terbenam, dia berlutut dan mengucapkan terima kasih pada zirah pelindung yang menyelimutinya. Teman-temannya berkata, "beruntung sekali dia !" tapi dia tahu bahwa " keberuntungan" adalah tahu bahwa dia harus melihat ke sekitarnya dan mencari dimana teman-temannya berada, sebab melalui kata-kata temannyalah para malaikat berbicara."
(Paulo coelho, Zahir, p.364)

Penting bagi kita untuk terbangun dengan semangat di pagi hari untuk menjalani 24 jam ke depan yang telah diberikan oleh ALLAH SWT untuk kita. Jadikan satu hari adalah hari yang lebih baik dari kemarin, satu hari bermakna dan bermanfaat. Kata-kata memiliki kekuatan dan makna. Karena itu berikan kata-kata penyemangatmu untuk teman-temanmu dan kamu akan mengetahui betapa bersyukurnya kamu menjadi orang yang memiliki teman baik :). katakan......Selamat Pagi, semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan semoga ALLAH selalu meridhai setiap langkah kita....well have a GREAT day my friends :).......


by
biene_maja






Schrit-Atemzug-Besenstrich

Beppo erklaert Momo seine grossen Gedanken

“siehst du, momo” sagt er dann zum Beispiel “ es ist so: Manchmal hat man eine sehr lange Strasse vor sich. Man denkt, die ist so schrecklich lang; das kann man niemals schaffen. denkt man. Und dann faengt man an, sich zu beeilen. Und man beeilt sich immer mehr. Jedes Mal, wenn man aufblickt, sieht man, dass es gar nicht weniger wird, was noch von einem liegt. Man moechte es unbedingt schaffen und strength sich noch mehr an, man kriegt es mit der Angst, und zum schluss ist man ganz aus der puste und kann nicht mehr. und die strasse liegt immer noch vor einem. So darf man es nicht machen.

Man darf nie an die ganze strasse auf einmal denken. Verstehst du? Man muss nur an den naechsten Besenstrich. Und immer wieder nur an den naechsten.

Dann macht es freude; das ist wichtig, dann macht man seine sache gut. und soll les sein. Auf einmal merkt man, dass man schritt fuer schritt die ganze strasse gemacht hat. Man hat gar nicht gemerkt wie, und man ist nicht aus der puste.
Das ist wichtig!!!

taken from momo
by
biene_maja

RINTIHAN DINI HARI

Menurut Al-Fakhr al-Razi, malaikat turun pada malam Qadar karena ingin menyaksikan dua amal manusia yang menakjubkan. Orang kaya yang membagikan rezekinya kepada orang miskin; dan para pendoasa yang merintih pada waktu dini hari. Waktu sahur adalah waktu istighfar-waktu memohonkan ampunan Allah. Ketika Tuhan menggambarkan karakteristik orang bertakwa, Dia berfirman, ”Pada waktu dinihari mereka memohonkan ampunan.” (Al-Dzariyyat 18): ”Dan mereka merebahkan wajahnya ke (tanah) menangis dan bertambahlah kekhusyukan mereka.” (Al-Isra 109).
Undanglah para malaikat untuk mengunjungi Anda pada waktu dinihari. Undanglah mereka dengan tangisan penyesalan. Rebahkan wajah anda ke tempat sujud Anda. Basahi sajadah Anda dengan airmata Anda. Jangan tahan tangisan di hadapan Tuhan. Bukanlkah Nabi SAW berkata bahwa ada dua tetesan yang sangat dicintai oleh Allah SWT: tetesan darah di jalan Allah dan tetesan airmata karena takut kepada Allah. Bila Anda mengeluarkan airmata, menangislah dengan seluruh kalbu anda. Remukan hati Anda dengan pengakuan dosa. Bacalah doa dibawah ini yang diajarkan pada kita oleh Imam Ali Zainal Abidin ra, sufi yang banyak merintih;

Ya Gaffar, Wahai Yang Maha Pengampun. Dengan cahaya-Mu kami ditunjuki. Dengan karunia-Mu kami dicukupi. Dengan nikmat-Mu kami memasuki pagi dan sore. Tapi inilah dosa-dosa kami dihadapan kami. Kami mohonkan ampunan-Mu ..Ya allah. Kami bertaubat kepada-Mu. Setiap saat Engkau melimpahi kami denagn kenikmatan;tapi kami membalas kebaikanmu dengan kemaksiatan. Kebaikan-Mu turun kepada kami. Kejelekan kami naik kehadirat-Mu. Tidak henti-hentinya malaikat yang mulia mengantarkan perbuatan buruk kami kepada-Mu; tapi itu tidak mencegah-Mu untuk melimpahi kami dengan anugerah-Mu dan mencurahi kami dengan karunia-Mu. Mahasuci Engkau..betapa Penyantun Engkau..betapa Pemurah Engkau.

Ya Allah..setiap kali aku bersiap untuk beribadat dan bermunajat kepada-Mu, Engkau turunkan rasa ngantuk kepadaku dan hilanglah kesempatan untuk merintih di hadapan-Mu. Gerangan apa yang terjadi? Setiap kali hatiku sudah bersih dan sudah dekat dengan kelompok orang-orang yang bertaubat, datanglah bencana kepadaku. Kakiku tergelincir, gagallah aku berkhidmat kapada-Mu. Duhai Junjunganku..apakah Engkau sudah mengusir aku dari pintu-Mu? Apakah Engkau sudah menjauhkan aku dari pengabdian kepada-Mu? Ataukah sudah Engkau dapatkan aku meremehkan hak-Mu, sehingga Engkau campakkan aku? Ataukah sudah Engkau lihat aku berpaling dari-Mu lalu Engkau tinggalkan daku? Atau telah Engkau dapatkan aku ditengah para pendusta, lalu Engkau tolak kedatanganku? Ataukah telah Engkau saksikan aku tidak pernah bersyukur kepada-Mu lalu Engkau singkirkan daku? Ataukah Engkau tidak pernah melihat aku ditengah para ulama, lalu Engkau lemparkan daku? Atau engkau sudah tidak senang lagi mendengar doaku. Lalu engkau jauhkan daku? Atau Engkau sudah bosan melihat kedurhakaan dan kejahatanku? Atau Engkau sudah membalas kurangnya rasa maluku?

Jika Engkau maafkan daku, betapa banyaknya pendosa sebelumku telah engkau maafkan. Bukankah kemurahan-Mu, Ya Rabbi, jauh lebih besar dari balasan kepda para pendosa. Aku berlindung dengan karunia-Mu..aku lari dari-Mu kepada-Mu jua. Sayyidi, Junjunganku..curahkanlah ampunanmu..muliakanlah aku dengan penghapusan-Mu..maafkan segala kesalahanku dengan kemuliaan wajah-Mu. Inilah aku si kecil yang Engkau besarkan; si jahil yang Engkau ajari; si rendah yang Engkau tinggikan; si penakut yang Engkau tentramkan; si lapar yang Engkau kenyangkan; si haus yang Engkau puaskan; si telanjang yang engkau beri pakaian; si fakir yang Engkau kayakan; si lemah yang Engkau kuatkan; si hina yang Engkau
muliakan; si sakit yang Engkau sembuhkan; si pengemis yang Engkau beri; si pendosa yang Engkau tutupi.

Ya Allah..sampaikan shalawat kepada Muhammad SAW dan keluarga Muhammad SAW. Tuhan kami, telah kami aniaya diri kami jika tidak Engkau ampuni kami, jika tidak Engkau sayangi kami, tentulah kami menjadi orang-orang yang merugi.


By
biene_maja

Senin, 26 November 2007

Rangkaian kata-kata

Manusia dalam perjalanan hidupnya memiliki cerita masing-masing, kali ini dalam "Rangkaian kata-kata" saya menuliskan rangkaian kata-kata tentang segala hal, tentang hari-hari saya, hari-hari orang lain, semua rangkaian kata yang tidak bisa terucap secara lisan namun mampu tertuang melalui rangkaian kata-kata tulisan. Menjadi satu media untuk berbagi ilmu, bertukar cerita atau menginformasikan banyak hal.
Kemampuan kognitif manusia dalam berbahasa menjadi satu kelebihan. Karena itu tajamkan pikiran melalui kata-kata, perjuangkan sesuatu dengan tindakan dimulai dengan kata-kata. Namun kata-kata bukanlah sekedar kata-kata belaka bukan sekedar omong kosong....karena setiap kata bermakna. Mari membuat makna dengan kata-kata.

by

biene-maja
Dienstag, 27. November 2007