Kamis, 14 Februari 2008

celoteh pagi hari

Lagi-lagi pagi ini hujan turun, gerimis yang membasuh tanaman di pagi hari membuat udara pagi yang dingin semakin dingin namun segar. Air dingin yang membasuh wajahku di waktu subuh membuatku terjaga, namun selalu ada godaan besar untuk kembali meringkuk di kasur yang empuk di balik selimut hangat. Pagi hari setelah shalat subuh kemudian menjalani rutinitas yaitu membereskan rumah, dari menyapu, mengepel lantai, beres-beres kamar hingga memasak di dapur. Phew itulah rutinitas yang kujalani beberapa bulan belakangan. Berhubung jadwal mengajarku siang semua.

Di waktu luangku aku mengisi waktu dengan membaca beberapa buku novel atau belajar menjahit ( Nampak kini aku terdengar seperti ibu rumah tangga sekali bukan? ), biarlah kunikmati masa santaiku ini sebelum datang masa sibukku. Teman-temanku sendiri kini sibuk dengan rutinitasnya masing-masing. Beberapa hari ini teman-temanku berbagi problem dan dilema yang dialaminya, dan topik paling hangat yang dibahas adalah mengenai teman pernikahan (phew orang-orang sudah dewasa), obviously twenty-something effect nampaknya melanda sekitarku. Banyak yang bertanya dan minta pendapatku tentang bagaimana bersikap terhadap calon mertua yang terkesan kurang welcome hingga mempertanyakan apakah pasangan serius dengan hubungan mereka.

Menyenangkan sih dipercaya sebagai “tempat” yang dianggap nyaman untuk berbagi oleh teman-teman, namun menjadi dilema tersendiri, karena bagaimanapun juga seharusnya konsultasi semcam itu ditanyakan pada orang yang notabene sudah menjalani pernikahan itu sendiri bukan? Bagaimanapun aku mencari second-opinion akan masalah itu dari sudut pandang lawan jenis (red:kaum pria) karena sebagian besar yang meminta pendapatku kaum perempuan.

Dari berbagai percakapan yang telah kulakukan dengan orang-orang lagi-lagi sebenarnya kembali pada akar masalah mendasar bahwa pada intinya semua kembali kepada dasar rasa percaya, rasa yakin dan komunikasi yang baik dengan calon suami/istri masing-masing. Serta visi dan misi yang sama sehingga bisa bersinergi menjalani semua. Pada intinya dengan sinergi maka masalah sebesar apa pun akan bisa dilalui karena itu semua merupakan proses pendewasaan yang dilalui bersama.

“manfaatkan setiap saat sebaik-baiknya, sehingga kelak engkau tidak menyesali dan tidak meratapi kemudaanmu yang akan berlalu. Dalam setiap masa kehidupan manusia, Tuhan memberikan kekhawatirannya sendiri-sendiri”

-paulo Coelho-

Manusia diberi rasa khawatir ketika dihadapi pada satu hal baru, pada dasarnya kita ingin selalu merasa aman dan lancar untuk semua hal. Tapi Tuhan bekerja dengan cara yang misterius, selalu ada hikmah di balik setiap kejadian, peristiwa kecil sekali pun memiliki makna di masa depan. Apa yang kulakukan hari ini pasti ada pengaruhnya di masa depan. Manusia berencana…just do the best and God will take the rest.

Biene_maja
Donnerstag, Februar 2008

Tidak ada komentar: