Kamis, 29 November 2007

RINTIHAN DINI HARI

Menurut Al-Fakhr al-Razi, malaikat turun pada malam Qadar karena ingin menyaksikan dua amal manusia yang menakjubkan. Orang kaya yang membagikan rezekinya kepada orang miskin; dan para pendoasa yang merintih pada waktu dini hari. Waktu sahur adalah waktu istighfar-waktu memohonkan ampunan Allah. Ketika Tuhan menggambarkan karakteristik orang bertakwa, Dia berfirman, ”Pada waktu dinihari mereka memohonkan ampunan.” (Al-Dzariyyat 18): ”Dan mereka merebahkan wajahnya ke (tanah) menangis dan bertambahlah kekhusyukan mereka.” (Al-Isra 109).
Undanglah para malaikat untuk mengunjungi Anda pada waktu dinihari. Undanglah mereka dengan tangisan penyesalan. Rebahkan wajah anda ke tempat sujud Anda. Basahi sajadah Anda dengan airmata Anda. Jangan tahan tangisan di hadapan Tuhan. Bukanlkah Nabi SAW berkata bahwa ada dua tetesan yang sangat dicintai oleh Allah SWT: tetesan darah di jalan Allah dan tetesan airmata karena takut kepada Allah. Bila Anda mengeluarkan airmata, menangislah dengan seluruh kalbu anda. Remukan hati Anda dengan pengakuan dosa. Bacalah doa dibawah ini yang diajarkan pada kita oleh Imam Ali Zainal Abidin ra, sufi yang banyak merintih;

Ya Gaffar, Wahai Yang Maha Pengampun. Dengan cahaya-Mu kami ditunjuki. Dengan karunia-Mu kami dicukupi. Dengan nikmat-Mu kami memasuki pagi dan sore. Tapi inilah dosa-dosa kami dihadapan kami. Kami mohonkan ampunan-Mu ..Ya allah. Kami bertaubat kepada-Mu. Setiap saat Engkau melimpahi kami denagn kenikmatan;tapi kami membalas kebaikanmu dengan kemaksiatan. Kebaikan-Mu turun kepada kami. Kejelekan kami naik kehadirat-Mu. Tidak henti-hentinya malaikat yang mulia mengantarkan perbuatan buruk kami kepada-Mu; tapi itu tidak mencegah-Mu untuk melimpahi kami dengan anugerah-Mu dan mencurahi kami dengan karunia-Mu. Mahasuci Engkau..betapa Penyantun Engkau..betapa Pemurah Engkau.

Ya Allah..setiap kali aku bersiap untuk beribadat dan bermunajat kepada-Mu, Engkau turunkan rasa ngantuk kepadaku dan hilanglah kesempatan untuk merintih di hadapan-Mu. Gerangan apa yang terjadi? Setiap kali hatiku sudah bersih dan sudah dekat dengan kelompok orang-orang yang bertaubat, datanglah bencana kepadaku. Kakiku tergelincir, gagallah aku berkhidmat kapada-Mu. Duhai Junjunganku..apakah Engkau sudah mengusir aku dari pintu-Mu? Apakah Engkau sudah menjauhkan aku dari pengabdian kepada-Mu? Ataukah sudah Engkau dapatkan aku meremehkan hak-Mu, sehingga Engkau campakkan aku? Ataukah sudah Engkau lihat aku berpaling dari-Mu lalu Engkau tinggalkan daku? Atau telah Engkau dapatkan aku ditengah para pendusta, lalu Engkau tolak kedatanganku? Ataukah telah Engkau saksikan aku tidak pernah bersyukur kepada-Mu lalu Engkau singkirkan daku? Ataukah Engkau tidak pernah melihat aku ditengah para ulama, lalu Engkau lemparkan daku? Atau engkau sudah tidak senang lagi mendengar doaku. Lalu engkau jauhkan daku? Atau Engkau sudah bosan melihat kedurhakaan dan kejahatanku? Atau Engkau sudah membalas kurangnya rasa maluku?

Jika Engkau maafkan daku, betapa banyaknya pendosa sebelumku telah engkau maafkan. Bukankah kemurahan-Mu, Ya Rabbi, jauh lebih besar dari balasan kepda para pendosa. Aku berlindung dengan karunia-Mu..aku lari dari-Mu kepada-Mu jua. Sayyidi, Junjunganku..curahkanlah ampunanmu..muliakanlah aku dengan penghapusan-Mu..maafkan segala kesalahanku dengan kemuliaan wajah-Mu. Inilah aku si kecil yang Engkau besarkan; si jahil yang Engkau ajari; si rendah yang Engkau tinggikan; si penakut yang Engkau tentramkan; si lapar yang Engkau kenyangkan; si haus yang Engkau puaskan; si telanjang yang engkau beri pakaian; si fakir yang Engkau kayakan; si lemah yang Engkau kuatkan; si hina yang Engkau
muliakan; si sakit yang Engkau sembuhkan; si pengemis yang Engkau beri; si pendosa yang Engkau tutupi.

Ya Allah..sampaikan shalawat kepada Muhammad SAW dan keluarga Muhammad SAW. Tuhan kami, telah kami aniaya diri kami jika tidak Engkau ampuni kami, jika tidak Engkau sayangi kami, tentulah kami menjadi orang-orang yang merugi.


By
biene_maja

Tidak ada komentar: