Senin, 07 Desember 2009

KISAH ANAK NAKAL DAN PAKU

saya mendapat sebuah postingan dari sebuah grup...saya coba share disini untuk rekan-rekan pembaca setia blog saya atau yang kebetulan singgah di blog saya, happy reading ^.^

Mungkin kisah ini sering didengar, tapi tidak apa diangkat lagi sebagai bahan perenungan.

Alkisah ada seorang bocah yang berperangai buruk, sangat nakal, selalu iri dan dengki bahkan tidak jarang tiap hari selalu membuat sakit hati teman2nya. Suatu saat bocah tersebut dipanggil oleh ayahnya dan dinasehati atas perbuatan-perbuatan buruknya, Lalu sang ayah memberikannya sebuah palu dan sebuah kantung berisi paku

“ Nak.. mulai hari ini tugasmu menancapkan paku ini di pintu kamarmu setiap kamu berperangai buruk terhadap orang lain..”
“ satu paku untuk satu perbuatan buruk…” lanjutnya lagi

Pada hari itu didapatinya seratus paku yang dia tancapkan di pintu kamarnya, lalu dihari kedua ada delapan puluhan paku yang dia tancapkan, dan semakin hari semakin berkurang paku yang dia tancapkan, akhirnya dia merasa lelah juga harus menancapkan paku di pintu kamarnya setiap dia melakukan hal buruk terhadap orang lain.
Lalu dia memutuskan bahwa mulai hari ini dia akan berusaha menjadi anak yang baik sehingga dia tidak perlu lagi menancapkan paku-paku itu dipintu kamarnya.

Tibalah suatu hari dimana dia sudah tidak perlu lagi menancapkan paku-paku itu, dengan bangganya dia menemui ayahnya
“ Ayah… ikut aku, lihatlah pintu kamarku itu, sekarang aku sudah tidak perlu lagi menancapkan paku-paku ini ke pintu kamarku..” sambil menyerahkan kantung yang berisi sisa paku

Lalu ayahnya berkata, “ Sekarang tugas-mu adalah mencabut paku-paku yang tertancap dipintu itu, setiap kamu berbuat baik pada orang lain…, satu paku untuk satu kebaikan...”

Mulailah pada hari itu si bocah mencabut paku tersebut setiap kali dia melakukan kebaikan kepada orang lain, dan tibalah suatu hari sudah tidak ada lagi paku-paku yang harus dicabutnya, lalu diapun menemui lagi ayahnya

“ Ayah.. kini sudah tidak ada lagi paku yang harus aku cabut di pintu kamarku itu..”

Lalu ayahnya mengajaknya untuk melihat pintu itu bersama-sama,

“ anakku.. lihatlah pintu kamarmu…, walaupun sudah tidak berpaku, tapi masih meninggalkan lubang-lubang kecil bekas paku yang kau cabut..”

“ Artinya walaupun kamu sudah minta maaf dan berbuat baik terhadap orang yang pernah kamu sakiti, dan mungkin orang tersebut menerima maaf-mu, tapi luka dihati sangat sulit untuk dihilangkan, layaknya lubang bekas tancapan paku dipintu kamarmu yang sudah tidak bisa pulih seperti sedia kala..” lanjut sang ayah

Hikmah dibalik kisah ini adalah agar kita selalu menjaga lisan dan perbuatan kita agar tidak menyakiti hati orang lain, ke istiqomahan dalam akhlaq yang mulia adalah salah satu hal yang utama dalam kehidupan kita, bukankah Rasulullah SAW diutus oleh Allah tak lain untuk menyempurnakan Akhlaq manusia.

Salam...

Minggu, 06 Desember 2009

Doa Untuk Orang Tua ^.^

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar atas kesayangan yang Mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku, atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku, jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku, maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih Di antara semua pengasih.
Amin...Amin...Ya Rabbal Alamin.....